itemdrop

Friday, April 1, 2016

Review Bundling Indosat Spotify

Spotify akhirnya hadir di Indonesia! Hore! Layanan yang menawarkan musik online ini kini bisa dengan mudah diakses oleh seluruh warga. Cukup dengan berlangganan Rp 50.000 sebulan kamu bisa mendapatkan fasilitas Spotify Premium. Kerennya Spotify Indonesia bisa dibayar via ATM, bahkan cash ke Alfamart. Sebuah anugerah bagi saya yang nggak punya PayPal dan kartu kredit.

Mengikuti hype #WaktunyaSpotify, Indosat juga menawarkan paket internet yang mengikutkan layanan Spotify. Hm... menarik. Kebetulan tadi kuota internet mau habis, sekalian aja nyobain paket baru nya Indosat, si Freedom Combo. Informasi paket ini bisa kamu lihat di websitenya.

Banyak Paket

Paket yang ditawarkan beragam, mulai dari Rp 60.000 sampai Rp 200.000. Semuanya berlaku untuk 30 hari. Bundling Spotifynya bukan  "bundling gratis" sih ya. Bundling yang diberikan adalah diskon. Lumayan sih, 20%-50%.

Di paket ini semuanya ada bonus 10GB untuk layanan 4G. Sayang kartu saya belum 4G euy. Nanti ganti ah.

Tarif-tarif paket

Anyway, saya ambil paket yang Rp 100.000. Kalau web daftar paket ini diakses menggunakan kartu Indosat kamu, bisa langsung beli paketnya dengan cara klik link aja loh. Beberapa saat kemudian kamu akan mendapatkan SMS konfirmasi bahwa paket sudah diaktifkan.

Oh iya, buat kamu yang masih punya kuota jangan khawatir. Kuota kamu akan diakumulasikan.
Kuotanya diakumulasikan. Horee

Bundling Spotify

It's show time! Kamu akan menerima SMS konfirmasi berupa link untuk mengaktifkan musik streaming secara bebas.
Yak! Mari kita aktifkan spotifyoffer ini

Oh Ternyata, Harus Akun Baru

Saya kira Indosat memberikan layanan untuk redeem code atau menghubungkan akun kita sebelumnya dengan layanan Spotify Premium. Ternyata tidak. Saya harus membuat akun baru. Dan usernamenya berupa nomor telepon. Yaaah...

Harus bikin akun Spotify baru :(

Dan Bebasnya 1 GB

Iyap. Maksudnya "streaming sesukamu gak pakai kuota" itu karena dapat "kuota tambahan" khusus Spotify sebesar 1 GB. Jadi setelah itu sepertinya tetap pakai kuota biasa.

Agak-agak kurang asyik sih. Saya lebih suka yang satu jenis kuota saja.

Bisa Berhenti Langganan Spotify Premium Sebelumnya?

Eh, tapi ada link yang menanyakan "Punya Spotify Premium?" di atasnya. Saya coba klik, kemudian muncul pop up berhenti langganan. Hmm... Apakah ini salah satu cara untuk menghubungkan akun yang lama?
Berhenti langganan Spotify yang lama?
Mmmm... tapi saya disuruh untuk masuk menggunakan akun dari Indosat saya.
Hik
Sedih ya. Padahal saya sudah mengumpulkan playlist di akun Spotify yang lama. Friendlist saya juga ada di akun yang dulu :(

Langsung Potong Pulsa

Ternyata setelah saya membuat akun Spotify baru via Indosat, pulsa saya langsung dipotong. Convenient. Mirip potong pulsa Google Play. Kenapa layanannya nggak in app kayak Google Play aja atuh ya sekalian kalau gitu? Daripada akun baru gini....

Dikirimin SMS Konfirmasi

Setelah saya membuat akun, kemudian saya menerima SMS konfirmasi. Saya dikirim username dan PASSWORD nya. MASYA ALLAH. PASSWORD DALAM BENTUK PLAIN STRING TEXT dong. Kok Indosat nggak nge-encrypt password penggunanya sih? Kecewa huhu. Terus ngapain juga ngirim password :(
Username dan Password lah :(

Nyobain Spotify-Nya

Saya mencoba untuk mendengarkan lagu menggunakan app Spotify android. Setelah itu saya cek  apakah kuota Spotify nya berkurang. Ternyata memang benar berkurang. Kuota utamanya ada terpakai sedikit di awal. Mungkin load gambar Spotify?


Coba pakai akun Spotify non Indosat

Saya jadi penasaran, kalau saya pakai akun saya yang dulu untuk ngeplay lagu apa yang terjadi? Saya kemudian logout dari akun Spotify Indosat dan login menggunakan Facebook.

Saya kemudian mencoba untuk play sambil download offline.
Ngeplay sambil download

Pas di cek lagi. Loh... kok masih sama ya...
Eh? Kok sama...

Jadi saya coba download dan play lagi album yang lain
Coba download album yang lain ah

Waaak. Kuota utama tiba-tiba berubah. Oooh, ternyata memang kuota utama yang disedot.
Whoaa. Kuota utama langsung berkurang.
Apa itu karena download ya? Kemudian saya coba untuk streaming saja namun menggunakan akun lama saya.
Hasil streaming saja
Ternyata Kuota Musik Spotify nya berkurang! Berarti untuk menggunakan kuota musik tidak harus menggunakan akun Spotiy dari Indosat.

Coba Pakai Akun Spotify Indosat Lagi

Saya penasaran lagi. Kalau download lagu dari akun Indosat (bukan streaming) yang dipakai kuota musik atau utama ya?

Saya kemudian mencoba untuk download album Tulus dan Bruno Mars

Download album tulus

Download album Bruno Mars

Dan ternyata walaupun akun Indosat, untuk mendownload tetap menggunakan akun utama :(
Kuota utamanya terkuras. Kuota musik sempat berkurang sedikit karena saya coba sambil streaming juga.

Kesimpulan

Berarti saya baru saja menghabiskan pulsa Rp 140.000 (huwee mahal). Dengan nilai segitu saya mendapatkan kuota internet 10 GB jaringan 4G, 1 GB Spotify, 3 GB kuota utama. Kalau saya belum ganti kartu menjadi 4G dan/atau ternyata daerah saya bukan cakupan 4G maka Kuota Bonus saya sama aja percuma. Harus ganti 4G secepatnya nih.

Untuk layanan Spotify-nya...

Pro:
  • Enak sih bisa langsung potong pulsa
Con:
  • Sayangnya nggak bisa digabung sama akun yang lama. Benefit dari akun lama saya hilang.
  • Layanan pengiriman password nya via SMS nya juga sangat menyeramkan. Bad IndosatBad Indosat.
  • Kuota spotify nya cuma buat dengar lagu streaming online, bukan download biar bisa didengar offline

Overall? Meh. Recommended? Menurut saya kurang.

Untuk bulan ini saya akan pakai akun Spotify dari Indosat. Sayang soalnya, baru beli. Untuk bulan berikutnya saya akan kembali menggunakan akun yang lama. Untuk selanjutnya mungkin saya lebih memilih untuk membeli layanan Spotify Premium menggunakan ATM/Cash. Sayang bolak-balik akun soalnya.

Memang iklan "Musik streaming sesukamu gak pakai kuota" itu agak tipu-tipu sih. "Gak pakai kuota" disini maksudnya "kuota utama." Mau streaming musik Spotify? streaming = "kuota musik." Download? Download itu bukan streaming. Download = "kuota utama" :p .

That's it. Kamu punya pengalaman dengan Spotify juga?

Saturday, March 12, 2016

Review Tempat Pijat Jarima

Hari Sabtu yang lalu saya di diraba dan dipegang. Tapi secara professional. Hey hey, ini tempat pijat. Eh... benar, item drop kali ini bukan tentang makanan, tapi tentang panti pijat.

Pijat Ah

Mungkin karena saya bekerja dengan posisi duduk akhirnya punggung terasa penat dan pegal-pegal. Setelah konsultasi ke dompet dan diri sendiri akhirnya saya memutuskan untuk pijat saja. Awalnya mau liburan ke Hawaii untuk merilekskan diri, tapi karena kemahalan, jadi nggak jadi (some bullshit and stuffs),

Satu-satunya tempat pijat yang saya ketahui dan cukup terkenal di Bandung adalah Tempat Pijat Jarima. Letaknya di Panorama, dekat Gerlong, dekat Universitas Pendidikan Indonesia. Ini adalah tempat pijat tunanetra, yakni yang pekerjanya adalah rekan-rekan kita yang tuna netra.

Tempat jarima yang agak nyempil

Packaging

Tempatnya agak nyempil. Kalau misalnya dari gerbang jalan ada di sebelah kiri. Nanti dari sana ada gerbang "Pusat Pendidikan Hukum". Nah, posisinya di sana. Kalau misalnya masih bingung nih saya kasih posisi Google Maps nya.
Posisi Jarima menurut Google Maps.
Dari luar kelihatannya kayak bukan panti pijat sih. Kayak lembaga sesuatu. Bahkan kalau nggak tahu mungkin bisa dikira kantor dari Pusat Pendidikan Hukum (karena gerbangnya itu loh). Cuma di bagian depannya ada plang bertuliskan "Klinik Pijat JARIMA"

Oh, ya, ya benar ini tempatnya.
Kalau masuk sendalnya dipakai aja. Awalnya saya mau lepas sendal tapi sama bapak-bapak yang jaga "Dianggo we a~" (bahasa sunda, artinya "Dipakai saja a." A itu adalah huruf pertama alfabet. Berarti yang istimewa. Hahaha [jangan percaya. Wih ini sampai kurung dalam kurung {ah maaf, mulai meracau}]).

Untuk memulai pijat kamu bisa tinggal ngomong ke meja kasir yang ada di dalam.
Meja Kasir
Tenaga pijat disini ada banyak dan dipisah berdasarkan gender-nya. Di samping meja kasir ini ada daftar petugas yang sedang available.
Petugas yang available. Yang merah berarti sedang bertugas, yang biru ada.
Kalau sudah kamu bisa langsung disuruh masuk ke ruang pijat. Kebetulan waktu itu ada tempat yang kosong jadi saya langsung di suruh masuk. Ayey.
Ruang eksekusi. Jeng jeng. Jeng jeng.
Dalam kamar pijat dibagi-bagi dalam bilik-bilik terpisah. Di kamar yang saya gunakan terdapat 3 bilik. Setiap biliknya terdapat tempat tidur yang menggunakan seprai hijau. Ada bantal dan guling kecilnya juga. Sayang saya nggak bawa penggaris, jadi nggak sempat mengukurnya. Gulingnya kecil, selebar kasurnya. Gunanya untuk alas kaki.
Kamar pijat.
Kamarnya hangat. Ya cocok buat ruang pijat. Emangnya mau dipijat di ruang ber AC? Eh... bisa sih... tapi buat saya yang berada di daerah pegunungan mending pergi ke daerah yang hangat.

Dalam satu bilik terdapat cermin, cantolan buat naruh baju, semacam meja kecil yang ditempel di dinding, dan rak buat tempat minyak. Asyiknya ada tempat colokan juga. Jadi bisa buat sambil ngecas hape loh...
Asyiik, ada colokan
Disana juga terdapat beberapa tulisan informasi ke pelanggan.
Kalau nggak cocok sama petugas pijatnya bisa minta digantikan sama yang lain.

Ada juga daftar harganya. Tarif untuk datang di tempat, panggilan ke rumah, dan ke hotel beda-beda. Eh, ternyata bisa mandi juga loh, tinggal bayar tambahan Rp 15.000!
Tarif pijat 2016.

The Content

Nah, di bagian ini nggak ada foto-fotonya. Susah pak buat ngefoto sambil dipijat.

Waktu pertama kali datang saya ditanya mau berapa lama pijatnya. Karena saya pijaters (hah?) newbie, takutnya kenapa-kenapa kalau kelamaan, jadi mesennya cuma sejam aja. Sudah itu bapaknya pergi dulu dan meminta saya bersiap-siap.

Untuk pijatnya standar lah ya. Arah pijatannya dari kaki terus naik sampai ke kepala. Untuk bagian badan pijatnya cuma bagian punggung. Alhamdulillah. Bisa ngakak-ngakak saya kalau bagian perut. Pas pijat bagian paha aja udah nahan ngikik. Untung bapak yang mijatnya nggak liat.

Selama proses pijat bapaknya mengeluarkan hape dan ngecek-ngecek waktu. Hapenya bisa ngeluarin suara soalnya, jadi tahu sisa berapa menit lagi.

Di beberapa foto di atas ada memperhatikan ketemu rice cooker ini?
Rice cooker! Di panti pijat! Eh...
Ini bukan buat masak nasi ya. Jadi setelah dipijat bakalan dilap dengan air hangat. Air hangatnya diambil dari handuk yang ada di dalam sini. Hohoho.

Setelah dipijat kamu ditanya mau minum apa. Asyiknya minum ini adalah bagian dari pelayanannya, jadi gratis gitu. Daftar minumannya bisa kamu lihat di gambar tarif pijat di atas. Jenis macam-macam. Mulai dari teh sampai coca cola. Kalau habis pijit terus minum coca cola rasanya agak kurang pas ya? Jadinya saya minum Jahe Hangat aja.

Jahe Hangat ala Jarima. Yumm...
Jangan lupa habis itu bayar.

Kesimpulan

Saya jarang ke tempat pijat dan bukan penggemar pijat juga. Beda dengan ibu saya yang mendeklarasikan bahwa pijatan adalah konsumsi primer tiap bulan. Hoho. Saya mah enjoy aja, kalau pegel ya gitu deh, biasanya dibawa tidur aja.

Tempatnya enakeun kok. Nggak neko-neko dan overpriced. Sejamnya cuma Rp 50.000. Masih terjangkau lah. Dapat gratis minum lagi.

Kalau untuk pijatannya sih menurut saya lebih ke rileksasi. Bukan buat 'pengobatan'. Mungkin yang saya butuhkan memang untuk keluhan. Refleksi gitu kali ya. Tapi mungkin kamu bisa minta pijatan khusus ke pemijatnya.

Punya tempat pijat rekomendasi yang lain?

Saturday, March 5, 2016

Review Cilok Kukus Gerlong

Tadi siang lagi jalan-jalan mau nyari jajanan yang murah dan enak. Apa ya? Aha! Cilok saja!

Entah makanan tradisional atau bukan, cilok adalah jajanan yang mudah ditemui di Bandung. Kamu bisa menemukan pedagang cilok mulai dari di gerobak, di panggul, punya stand khusus, sampai warung dengan macam-macam jenis cilok... ada!

Anyway. Karena tadi siang saya di sekitaran daerah gerlong, jadi saya mau review cilok yang ada di sekitar sana. Nama tempat yang jualannya Cilok kukus. Tempat ini menjual... cilok kukus. Literal sekali. Kayak orang jualan sabun mereknya "sabun" atau jualan roti mereknya "roti".

The place where the magic happened

Thursday, March 3, 2016

Review Cadbury Dairy Milk Black Forest : Limited Edition

Cadbury adalah perusahaan coklat dari Inggris. Mulai marak di Indonesia sejak tahun 2010-an. Masih ingat deh dulu pas di kampus ada sales yang bagi-bagi Cadbury gratis. Aduh bahagianya, apalagi pas masa-masa kantong mahasiswa. Tentu saja saya menggasaknya. Huehue. Free stuffs always good.

Nah, kali ini saya ingin membahas salah satu varian produk dari Cadbury ini. Tapi yang ini nggak gratis cuy. Kebetulan pas lagi shopping di Indomaret saya berjumpa dengannya. Berbaring dengan manisnya di sudut etalase. Berkotak ungu, premium nian! Bahkan ada tulisan "LIMITED EDITION" nya. Apakah gerangan ini? Setangkas camar mencaplok ikan jari-jemariku menggapainya. Ceplok!

Cadbury Limited Edition. Nggak cuman baju ya, coklat pun bisa limited edition.
Hmm ya ya ya. Mari kita bedah isinya...

Wednesday, March 2, 2016

Review Tango Kraffel: Tango lapisannya cuma satu

Tango terkenal dengan slogannya yang "Berapa lapis? Ratusan!". Dan ternyata Tango menghadirkan inovasi baru. Tango satu lapis, namanya Tango Kraffel.
Sebenarnya produk ini tidak serta merta baru ya. Produk ini sudah hadir dari lama, tapi di kemasannya ada tulisan "New Innovation". Berarti selama tulisan ini masih ada, produk ini masih baru dong. Ya kan? Ya kan ya? Saya juga belum pernah beli, jadi penasaran pengen tahu rasanya.
New Innovation forever ever after.
Sip! Mari kita mulai ulasannya.

Review Manisan Carica Cemerlang

Barusan saya dari jalan-jalan ke Indomaret. Biasanya banyak makanan aneh-aneh di sini. Jadi daripada bosen mending shopping. Yuhu~ dan bener aja dong. Di salah satu lemari es terdapat sebuah item, Manisan Carica. Mereknya Carica Cemerlang. Kok jadi kayak merek sabun cuci ya? Kayaknya unik nih, jadi saya beli satu buat dicoba.

Satu cup manisan Carica. Halal loh!

Tuesday, March 1, 2016

Postingan Pertama!

Halo Itemdroppers. Heheh.

Ini blog apa sih? Well.. Seringkali saya menemui hal-hal yang asyik untuk diulas. Entah itu makanan, gadget, baju, toko, dan beragam hal lainnya yang saya temui. Hal-hal yang baru untuk dicoba dan dirasakan. Disentuh dan dijilat (What! Seems wrong~). Pengalaman-pengalaman kecil ini memang menarik untuk dibahas dan ditelusuri kembali. Daripada tercecer sebagai kenangan yang dilupakan, lebih baik dijadikan blog. Ya to ya? Iyo Iyo.

Format

Di blog ini saya akan berujar mengenai apapun dengan format sebagai berikut. Ciye. Format. Formal banget.

  • Penjelasan yang dibahas dan tahapan pengalaman
  • Pandangan pribadi
  • Pandangan kata orang lain. Misal dari blog atau nanya orang.
  • Tempat menemukannya
  • Skor dari 0-10 (inklusif)
Ngapain sih pakai format-formatan segala? Saya seringkali pas mau nulis sesuatu terus gak tahu apa yang harus ditulis. Nah, biar rapih dan bisa lebih kebayang mau kerangkanya kayak gimana maka terciptalah format ini. Mungkin kedepannya format ini akan berkembang sesuai dengan kenyamanan dan gaya tulisan saya. 

Kategori

Supaya nggak terlalu melebar, di blog ini juga saya akan membagi jenis-jenis ulasan dengan kategori sebagai berikut:
  • Makanan. Minuman juga, tapi digabung aja jadi satu di kategori ini lah ya.
  • Tempat. Misalnya museum, toko, dan sebagainya.
  • Birokrasi. Kegiatan-kegiatan seperti memperpanjang STNK, dan sebagainya.
  • Gadget. Kalau uang berlebih siapa tahu saya punya kesempatan untuk mengulas barang-barang mahal yang tak dapat dijamah kaum proletar. Kalau nggak paling ngebahas batu batere a-be-se.
Itu dulu aja kali ya? Kalau nambah nanti saya tuliskan lagi di sini kok. Uye.

Demikian postingan pertama di blog itemdrop ini. Tumben-tumbenan saya kalau tulisan blog pertama rapi gini. Biasanya nyeleneh.

Selamat menikmati blog itemdrop! Jangan lupa sampahnya jangan dibuang sembarangan. Tschus~