itemdrop

Thursday, March 3, 2016

Review Cadbury Dairy Milk Black Forest : Limited Edition

Cadbury adalah perusahaan coklat dari Inggris. Mulai marak di Indonesia sejak tahun 2010-an. Masih ingat deh dulu pas di kampus ada sales yang bagi-bagi Cadbury gratis. Aduh bahagianya, apalagi pas masa-masa kantong mahasiswa. Tentu saja saya menggasaknya. Huehue. Free stuffs always good.

Nah, kali ini saya ingin membahas salah satu varian produk dari Cadbury ini. Tapi yang ini nggak gratis cuy. Kebetulan pas lagi shopping di Indomaret saya berjumpa dengannya. Berbaring dengan manisnya di sudut etalase. Berkotak ungu, premium nian! Bahkan ada tulisan "LIMITED EDITION" nya. Apakah gerangan ini? Setangkas camar mencaplok ikan jari-jemariku menggapainya. Ceplok!

Cadbury Limited Edition. Nggak cuman baju ya, coklat pun bisa limited edition.
Hmm ya ya ya. Mari kita bedah isinya...



Luarnya Dulu

Eit, sebelum kita bahas isinya, mending kita bahas bajunya dulu.
Cadbury Dairy Milk Black Forest ini bertanda Limited Edition di pojok kiri atasnya. Entah kenapa limited edition. Mungkin karena produknya yang eksperimental jadinya cuma bikin dikit? Who knows. Tapi saya salah satu dari pencoba produk terbatas ini. Yiiss.

Limited Edition. Wow.
Kotaknya agak kurang rapat. Bagian sambungan belakang lemnya sedikit terbuka. Kalau saya raba, lemnya seperti double tape. Bukan sambungan lem cair.

Sambungannya agak terbuka
Oh well, yang penting coklatnya aman lah ya. Di sisi samping ada tulisan Coklat Susu dengan Jelly dan Biskuit. Sepertinya campuran yang terkandung di dalam coklatnya. Kalau biasanya coklat berpadu dengan kacang dan sereal, ini ada jelly nya! Hmm... Paduan yang menarik nih.

"Coklat Susu dengan Jelly dan Biskuit". Abaikan backgroundnya. Itu cucian, haha.

Di sisi belakang tertera produsen dan pengimpor produknya. Ternyata buatan Malaysia!

Wow~ Makanan impor~

Isi Kotaknya

Setelah saya puas menimang-nimang dan menginspeksi kotaknya, kini saatnya untuk melihat dalamnya. Ternyata isinya.... *drum roll* coklat yang dibungkus lagi! *biasa aja*

Kotak pembungkus yang membungkus pembungkus yang membungkus coklat. Bungkus -ception
Eh, hey, tapi ada yang aneh. Di bungkusan ini terdapat stiker yang menutupi bungkus luar. Saya jadi penasaran, di baliknya apa ya?

Ups ups, mari kita koyak
Hmm... ternyata untuk menutupi sertifikasi halal Malaysia dan diganti dengan sertifikasi halal MUI. Tapi... kenapa ya? Kalau sudah halal apa harus disertifikasi ulang lagi untuk diketahui halal standar Indonesia?
Yang kiri logo halal dari Malaysia, yang kanan stiker tambahan dari MUI.
Yang agak aneh stiker yang sebelah kiri. Bagian ini menutupi besar energi dari satu bungkus produk. Stiker tambahan menuliskan 80 kkal, sedangkan yang di bungkusnya tertulis 56 kcal, dan yang di kotak juga beda, yakni 75 kkal. Looh... kok beda ya? Padahal sama-sama berdasarkan 2000 kilokalori. Kok nggak konsisten gini ya? Mungkin standar Indonesia beda? Tapi yang di kotak dan stiker kan dari Indonesia? Hmm....
Di kotak, di stiker, di bungkus, beda semua!
Ya sudah lah ya. Saya bukan orang yang menghitung asupan kalorinya tiap makan sih, huehue. Tapi mungkin agak bahaya buat yang lagi menjaga badan idealnya karena nggak tahu besar kalori yang sebenarnya yang mana. Mungkin gitu ya~ *haha sotoy*

Demikian buka membuka stiker Cadbury nya. Nah sekarang mari kita mulai mamam isinya. Hore.

Banyak bonus stikernya

The Core!

Yak yak, mari kita buka plastik pembungkusnya. Maafkan atas kelalaian saya dalam membuka bungkus coklat ini. Tidak seperti postingan sebelumnya yang begitu rapi, kali ini saya... menyobeknya (abomination!). Soalnya bungkusnya lembut banget sih.
Ah! Sobek mz!

Dan saya juga sempat mematahkan coklatnya. Huhu. Tapi ya sudahlah ya. Mari kita taruh di piring dan ukur dimensinya.
Cadbury Dairy Milk Black Forest ini memiliki panjang sekitar 13.7 cm dan tinggi 4.2 cm. Terdapat 12 bagian balok coklat dengan logo tulisan kursif Cadbury di atasnya.
Wah, panjang.
Sekarang mari kita telisik fitur unggulannya, yakni "coklat susu dengan jelly dan biskuit." Saat dipatahkan, saya menemukan jelly berwarna merah jambu seperti Yupi di tengahnya. Walaupun katanya jelly, tapi tidak sekenyal Yupi. Menurut saya lebih mirip permen kunyah.
Ada merah-merah di tengah. Nah.. itu dia jellynya
Sedangkan untuk biskuit nya tidak tersembunyi seperti Jelly. Bila dibalik, kamu bisa melihat rentetan benjolan coklat mirip jerawat (hahaha). Nah, itu dia biskuitnya.
Benjolan-benjolan biskuit. Kok rada geleuh ya? Hahaha.
Jadi kalau kita simpulkan, ada 3 fitur utama yang harus dinikmati. Coklat nya, jelly nya, dan biskuit nya. 
3 elemen utama dari Cadbury Dairy Milk Black Forest. Lama-lama kesel juga namanya kepanjangan.

Rasanya?

Bermula dari aroma, coklat ini menurut saya lebih dominan aroma susunya. Samar sih, tapi kecium lah
Endus endus. Endus endus.
Untuk rasanya rasa coklat (MASA SIH???). Manis banget dan terasa buttery. Jadi di akhir rasa seperti ada minyak-minyak mentega gurih di mulut. Mungkin itu susunya ya.

Biskuitnya enak. Rasanya memang kerasa seperti biskuit, bukan crunchy crispy rice kayak Beng Beng.

Untuk Jelly nya ternyata rasa cherry. Saya kurang suka saat mencoba memakan jellynya secara terpisah. Rasanya mirip obat batuk anak-anak, haha. Lebih berasa seperti permen dan sangat manis. Tapi ternyata saat dimakan bersamaan dengan coklatnya rasanya berpadu dan sensasi aromanya berubah. Rasa coklat dan cherry nya sama-sama dominan, tapi membentuk satu rasa baru. Di seluruh bagian coklat saya hanya menemukan 5 jelly. Sedikit ya?

Kesimpulan


Oke lah, tapi saya lebih suka Cadbury yang polos saja. Walaupun banyak tambahan tapi lebih enak untuk menikmati signature-nya Cadbury yang lembut. Kalau hanya biskuit coklatnya oke sih. Paduan crunchy dan lengket coklatnya pas. Kalau ditambah jelly yang sangat chewy seperti permen terlalu banyak tenaga untuk mengunyahnya.

Untuk harganya juga lumayan. Satu bungkus harganya Rp15.200. Mungkin karena limited edition jadi harganya agak naik ya?

Recommended? Mm... nggak juga. Rasa dan tampilannya so-so lah. Tapi kotaknya bisa jadi koleksi buat kamu yang suka hal-hal limited edition. Heheh.

Demikian pembahasan Itemdrop kali ini. Sampai jumpa di postingan berikutnya. Adios!

Now I really need something savory. Kebanyakan makan manis jadi giung (bahasa sunda, artinya kemanisan).

3 comments:

  1. yang 56 kcal itu per 10.8 gram, sisanya itu salah satu yang bener, per 15g soalnya.tapi kalo diitung berdasar 56 kcal/10.8 gram, harusnya 15g itu 77.7777778 kcal sih. Wallahu alam~

    ReplyDelete
  2. dan pada tahun ini, saya juga termasuk yang penasaran kenapa bungkus si coklat ini di tempel sticker tambahan lagi. padahal bungkus aslinya juga udah pakai Bahasa Indonesia. btw, saya beli dua tapi yang satu enggak di tempelin. saya pikir yang satunya ini udah dipackaging ulang, tp kenapa yang satu lainnya enggak sekalian ya. agak nethink apa jangan2 exp nya diganti wkwk. tapi alhamdulillah tetep sama. hihi.
    pas udah semangat-semangatnya mau makan ini coklat, jadi keingetan si biskuit yg diumpamakan kayak jerawat, jadilah mengurungkan niat wkwk.
    jadi, kenapa ya ditempel lagi? *masih penasaran :'D

    ReplyDelete