itemdrop

Wednesday, March 2, 2016

Review Tango Kraffel: Tango lapisannya cuma satu

Tango terkenal dengan slogannya yang "Berapa lapis? Ratusan!". Dan ternyata Tango menghadirkan inovasi baru. Tango satu lapis, namanya Tango Kraffel.
Sebenarnya produk ini tidak serta merta baru ya. Produk ini sudah hadir dari lama, tapi di kemasannya ada tulisan "New Innovation". Berarti selama tulisan ini masih ada, produk ini masih baru dong. Ya kan? Ya kan ya? Saya juga belum pernah beli, jadi penasaran pengen tahu rasanya.
New Innovation forever ever after.
Sip! Mari kita mulai ulasannya.



Sejak Kapan Ya Tango Kraffel?


Saya jadi penasaran sama kapan mulai Tango Kraffel dirilis. Kalau dari scrolling-scrolling sampe mentok stalking di Twitter nya sih 4 September 2014.
Tapi setelah ditelisik lebih lanjut pakai discover your first tweet pertama kali munculnya 26 Desember 2010. Woogh
Eh..
Eh, tapi tweetnya personal ya... Ya sudahlah. Mari kita mulai mamam-memamam.

Bungkusnya

Tidak seperti produk wafer Tango yang biasa, Tango Kraffel ini memiliki rasa "Original Sweet". Aneh kan? Biasanya kalau di produk wafer saya menemukan rasa seperti "coklat", "strawberry", dan sebagainya. Kalau ini rasa Original. Nggak ada kan kalau produk Wafer rasa original? Rasa hambar gitu? Hm... menarik..

Kamu memang original sweetnya. Sweet wiuw~

First Impression

Kalau dari kesan pertama saya kira seperti Stroopwafel, semacam kue wafel renyah dari Belanda yang ada karamelnya. Soalnya namanya mirip-mirip. Ada "..ffel" nya gitu. Dikirain Karamel Waffel atau apa gitu. Apa ya arti Kraffel sebenarnya? Krunchy Waffel? Keren Waffel? Biar nggak asas praduga bersalah mari kita sibak jeroannya.

Dipesek

... dalam bahasa sunda, atau artinya dibuka. Saya termasuk golongan pembuka tarik. Sobek is no no.
Ngebukanya harus gini nih

Setelah dibuka, ternyata memang benar adanya. Ini inovasi baru! Jeng jeng~ Tango menghadirkan Kraffel dengan wadah plastik.
Ada wadah plastiknya, untung nggak nambah Rp 200.
Jadi lebih rapi kalau mau disuguhkan. Di dalamnya terdapat 25 lembar Kraffel. Untuk pertama kali ngambilnya mungkin agak susah karena susunannya padat-padat. Tapi kalau kuku kamu panjang gampang kok buat nyongkelnya.

Si Kraffel

Mari kita inspeksi satuannya. Panjang satu Kraffel sekitar 7.3 cm dan tingginya sekitar 3 cm. Ketebalannya sekitar 0.5 cm. Dengan dimensi panjang seperti ini Kraffel lebih cocok jika dimakan dua kali gigit. Atau mungkin seiprit-iprit juga oke, sambil ngobrol cantik bareng temen.
Panjang Kraffel. Berapakah volumennya?
Di satu sisi Kraffel terdapat taburan gula dan bumbu. Di satu sisi yang lain hanya dekok-dekok. Nggak tahu ya, tapi saya ngeliatnya rada geleuh. Heheh.
Kraffel berebah di piring

Rasanya

Bagian yang berbumbu rasanya manis-manis asin. Kalau manis saya rasa gula. Kalau asinnya mungkin karena garamnya ya (masa sih????). Soalnya di komposisinya ada tulisannya kok, huehue. Kedua rasa ini sama-sama dominan. Jadi agak-agak aneh sih awalnya. Tapi lama kelamaan ngerasain paduan gurih dan manis.
Tah! Tah! Ada komposisi Gula dan Garam nya.

Di Kraffel juga ada kerasa aroma-aroma mocca. Paling kentara kalau sudah aftertaste. Mungkin karena rasa karamel nya ya?

Kesimpulan

Oke lah. Bisa jadi salah satu cemilan buat nongkrong atau sambil nonton TV. Nggak begitu disaranin buat nemenin tugas atau depan laptop, soalnya remah-remahnya banyak. Termasuk remah taburan bumbunya. Satu bungkusnya isi banyak, bisa buat bagi-bagi makan bareng temen. Harganya juga cukup murah, cuma Rp 5800 satu bungkusnya. Tapi saya lebih doyan yang wafernya Tango sih. Mungkin karena belum biasa aja kali ya?


That's it! Mangga mangga dicoba Kraffel nya. Rasa unik yang baru buat mengisi kekosongan hari kamu.

No comments:

Post a Comment